GNU/Linux

Mengenal Bash Scripting (Dasar) – Bagian 1

Artikel ini akan menjelaskan secara ringkas bash sebagai shell. Setelah cukup saya kenalkan distro GNU/Linux dan BSD maka sekarang sudah saatnya kita mulai masuk ke dalam lingkungan GNU/Linux atau BSD itu sendiri. Saya akan share sedikit beberapa hal yang perlu diketahui oleh kita yang baru belajar GNU/Linux ataupun BSD. Shell scripting. Kawan-kawan yang belajar di Ilmu Komputer atau Teknik Informatika tentu sangat mengenal dengan mata kuliah Sistem Operasi dan shell itu sendiri. Tentunya saya tidak akan membahas materi Sistem Operasi disini.
     Lalu apa itu shell?. Shell menurut Newham dan Rosenblatt (1998) bertugas menterjemahkan perintah-perintah yang diinputkan oleh user atau pengguna kepada Sistem Operasi. Sebagai gambaran bisa dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 1
Gambar 1
Cukup jelas bukan?. Shell sesuai dengan namanya seperti cangkang. Ia yang menterjemahkan perintah-perintah user ke Sistem Operasi.
     Jenis-jenis shell cukup banyak namun pada kali ini saya akan membahas bash yang merupakan shell scripting yang sudah cukup dikenal. Saya akan coba bahas dari mulai dasar hingga tahap menengah.
     Sebagai awalan silahkan dibuka terminal kita. Dalam percobaan ini saya menggunakan GNU/Linux Ubuntu 12.04 Server Edition. Anda dapat menggunakan GNU/Linux atau BSD versi yang lain dengan catatan shell yang digunakan ialah bash.
Gambar 2. Command Prompt Bash
Gambar 2. Command Prompt
Akan lebih baik untuk mempermudah di dalam pembelajaran kita buat user tersendiri untuk latihan scripting ini. Setelah kita buka terminal atau login dengan terminal maka kita akan dapati sebuah format command prompt yang berbeda dari shell yang lain (semisal sh, c, ash, dan lain-lain).
Gambar 3. Penjabaran prompt bash
Gambar 3. Penjabaran prompt
Dari gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. “fallujah” disini merupakan nama id atau username kita ketika login.
2. “@” (at) sama sebagaimana dengan email
3. “darklab” merupakan hostname komputer kita. Untuk mengeceknya kita bisa ketikkan di command prompt ‘hostname’ (tanpa petik)
4. “:” pemisah antara direktori dengan user
5. “~” tanda “tilde” ini merupakan direktori home folder kita dan tempat dimana posisi direktori kita berada ketika eksekusi
6. “$” digunakan untuk membedakan antara user biasa dengan user kelas root (user kelas root biasanya menggunakan tanda #)
7. “_” digunakan untuk input perintah
     Format ini merupakan bawaan dari bash dan bisa kita ubah-ubah sesuai dengan keinginan kita dengan mengubah beberapa parameter. Untuk mengubah format ini akan kita jelaskan di lain waktu.
     Setelah kita mengenal prompt maka selanjutnya kita akan berpindah ke struktur perintah yang ada di bash. Perintah-perintah di bash memiliki struktur yang tidak jauh berbeda dengan shell script yang lain. Secara mendasar perintah pada bash cukup dengan mengetikkan satu perintah maka perintah tersebut dapat berjalan akan tetapi beberapa perintah-perintah yang lain membutuhkan sebuah tambahan parameter baik satu ataupun lebih.
     Contoh perintah bash yang tidak membutuhkan parameter apapun dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Daftar file
Gambar 4. Daftar file
Perintah “ls” berfungsi untuk menampilkan daftar file ataupun direktori tertentu. Perhatikan bahwa perintah “ls” dieksekusi tanpa tambahan argumen atau tambahan parameter yang lain. Sekarang perhatikan gambar 5 perintah “ls” dengan menggunakan satu parameter.
Gambar 5. Perintah dengan parameter
Gambar 5. Perintah dengan parameter
Hasil dari perintah dengan menggunakan parameter atau tidak menghasilkan sesuatu yang berbeda. Perlu diketahui bahwa beberapa perintah justru membutuhkan satu atau lebih parameter. Di beberapa tempat atau literatur terkadang istilah parameter ini disebut juga dengan flag atau option. Seringnya diawali dengan tanda “” (dash) kemudian diikuti dengan sebuah abjad atau angka tertentu tergantung dengan perintahnya.
     Dalam scripting, istilah option atau flag dikenal juga dengan istilah argumen. Argumen ini biasanya (tidak selalu) ditambahkan setelah parameter. Sebagai contoh gambar 6 sebagai berikut
Gambar 6. Argumen
Gambar 6. Argumen
Dari gambar 6 README.txt merupakan argumen yang diikuti setelah penulisan parameter. Ada juga perintah yang langsung diikuti dengan argumen secara langsung seperti pada gambar 7 berikut.
Gambar 7. Perintah tanpa parameter
Gambar 7. Perintah tanpa parameter
Perintah “touch” berfungsi untuk membuat sebuah file kosong. Perintah ini pada dasarnya tidak membutuhkan parameter apapun. Demikian pengenalan bash scripting dasar semoga dapat bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

4 thoughts on “Mengenal Bash Scripting (Dasar) – Bagian 1”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *