Masih membahas integrasi dengan Traefik. Kali ini akan dijelaskan bagaimana Integrasi Traefik Ghost bisa dilakukan. Jangan lupa cek terlebih dahulu alasan menggunakan Traefik disini. Kemudian bagaimana kondisi Nextcloud sebelumnya disini. Artikel sebelumnya pada integrasi Traefik dengan Nextcloud belum menjelaskan dimana konfigurasi Traefik ditempatkan dan apa yang harus ditambahkan untuk Ghost. Sebagai tambahan konfigurasi Ghost juga akan sekalian diberikan pada artikel ini.
Langsung saja berikut adalah konfigurasi Ghost sebelum adanya integrasi dengan Traefik.
Perhatikan baik-baik dan sesuaikan parameter dengan server anda. Berkas docker-compose hanya memiliki dua buah container. Pertama adalah aplikasi Ghost itu sendiri kemudian databasenya yang menggunakan MySQL. Ghost juga mendukung PostgreSQL dan SQLite jika tidak keliru. Namun saya lebih memilih menggunakan MySQL atau MariaDB.
Berikut adalah konfigurasi tambahan yang diperlukan jika kita ingin mengintegrasikan dengan Traefik. Pada docker-compose Ghost, tambahkan parameter labels sejajar dengan depends_on. Kemudian tambahkan lima baris sebagai berikut.
- “traefik.enable=true”
- “traefik.backend=ghost”
- “traefik.docker.network=reverseproxy”
- “traefik.frontend.rule=Host:qudori.web.id”
- “traefik.port=2368”
Baris pertama untuk mengaktifkan Traefik. Parameter backend pada traefik.backend digunakan untuk meneruskan Client Host-header. Kemudian yang juga tidak kalah pentingnya adalah frontend.rule yang harus diisi dengan domain kita. Adapun port merupakan default port dari Ghost.
Jangan lupa untuk membiasakan melakukan backup terlebih dahulu data-data yang sudah ada sebelumnya jika yang akan kita integrasikan adalah aplikasi yang sudah berjalan sebelumnya. Jika kita telah memiliki aplikasi Ghost sebelumnya maka silakan cek kembali volume penyimpanan data Ghost. Biasanya konfigurasi Ghost tersimpan dalam bentuk berkas dengan ekstensi json.
Selamat mencoba