Fluentd Centralized Logging part 2. This article will show you how to integrate our logs with fluentd. Especially the logs from IDS system. In this case I used Suricata IDS.
Continue reading Fluentd Centralized Logging with Suricata IDS
Fluentd Centralized Logging part 2. This article will show you how to integrate our logs with fluentd. Especially the logs from IDS system. In this case I used Suricata IDS.
Continue reading Fluentd Centralized Logging with Suricata IDS
Hi, I wrote centralizing logs using fluentd. Check this out:
https://bsdmag.org/download/creating-scaling-applications-using-containerpilot-pattern/
I’ve just installed MySQL server 5.7 for FreeBSD 10.2 using pkg package manager. It seems the problem occur when I want to start the MySQL for the first time. This time I’m using the real VPS server and not VirtualBox. The error is : /usr/local/etc/rc.d/mysql-server: WARNING: failed precmd routine for mysql. Here is what happen to my VPS server.
Continue reading MySQL Server 5.7 Startup Problem on FreeBSD 10.2
Mengenal bash secara mendasar sudah dijelaskan pada artikel bagian pertama saya. Bagaimana struktur dan perintah-perintah yang ada terkadang membutuhkan sebuah option atau parameter tertentu. Di artikel bagian kedua sudah saya jelaskan pula bagaimana bash dieksekusi dan bagaimana sebuah variabel pada bash dapat bersifat fleksibel apakah termasuk tipe data yang bersifat bilangan atau karakter. Maka pada artikel ketiga ini kita mulai masuk ke dalam pernyataan bersyarat pada bash scripting.
Pada artikel sebelumnya Mengenal Bash Scripting (Dasar) Bagian 1 sudah saya jelaskan bahwa perintah-perintah yang ada terkadang membutuhkan parameter (biasa disebut option atau flag) terkadang juga tidak membutuhkan. Di artikel kedua ini akan saya jelaskan sedikit beberapa hal dasar yang perlu diketahui, jenis-jenis file yang dikenal, variabel pada bash dan lain sebagainya.
Setelah membahas sedikit tentang sistem packaging dengan APT pada GNU/Linux Lubuntu, tidak ada salahnya saya jelaskan juga sistem packaging pada sistem operasi keluarga BSD. Untuk artikel kali ini FreeBSD menjadi pilihan utama dan pertama saya, alasannya karena saya sendiri pernah bermain-main cukup lama dengan sistem operasi ini yang cukup terkenal powerfull untuk server. Saya masih ingat awal-awal sebelum Mengenal FreeBSD sistem operasi yang saya gunakan ialah GNU/Linux RedHat dan GNU/Linux Slackware. Sempat juga mencicipi GNU/Linux Mandrake tapi sama saja antara Mandrake (sekarang Mandriva) dan RedHat kurang memuaskan bagi saya secara pribadi. Adapun penggunaan Slackware pada saat itu memberikan kesan tersendiri karena sifat dari GNU/Linux Slackware yang clean dan simpel.
Pada artikel sebelumnya kita telah sedikit mengenal tentang FreeBSD. Supaya tidak menjadi penasaran yang berkelanjutan ada baiknya kita juga mengenal cara installasi dari FreeBSD. Seperti biasa saya tetap menggunakan VirtualBox untuk menginstallnya. Bagi anda yang memiliki pc server yang menganggur alangkah baiknya bisa dicoba secara langsung.
Settingan pada VirtualBox untuk installasi menggunakan RAM sebesar 128M. Silahkan anda boleh melebihkan besar RAM sesuai dengan keinginan asalkan tetap pada batas yang wajar. Silahkan download file ISO dari FreeBSD 9 di situs freebsd.org karena saya menggunakan FreeBSD 9 untuk contoh installasi ini.
Langkah pertama seperti biasa anda bisa load ISO image dari FreeBSD 9 atau anda juga bisa menggunakan CD yang sudah anda burning sebelumnya. Kemudian load ISO image atau CD tersebut hingga muncul tampilan sebagai berikut
Biarkan proses tersebut berjalan hingga muncul pilihan seperti pada berikut ini.
Pada pilihan-pilihan yang ada sementara anda tidak perlu memilih konfigurasi yang lain. Anda cukup langsung menekan tombol enter pada keyboard sehingga dapat berjalan proses selanjutnya.
Setelah proses berjalan kemudian kita akan dihadapkan dengan sambutan dari installer FreeBSD. Kita diminta untuk memilih salah satu dari tiga pilihan, “Install”, “Shell”, “Live CD”. Langsung saja pilih “Install”.
Setelah itu kita diminta untuk memasukkan hostname dari sistem operasi yang akan kita install. Disini saya memasukkan “freshbee” sebagai nama hostnamenya. Kemudian pilih OK.
Pada kotak dialog selanjutnya kita diminta untuk menginstall komponen yang diperlukan. Pada FreeBSD 9 dikenalkan 4 sistem komponen yang bisa diinstall. Karena saya tidak membutuhkan game untuk sistem operasi ini maka saya centang semua pilihan kecuali game. Kemudian pilih OK kembali.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih metode dalam partisi harddisk. Terdapat 3 pilihan utama partisi, “Guided”, “Manual” dan “Shell”. Saran saya bagi kita yang masih pemula untuk memilih “Guided” pada metode partisi yang akan digunakan. Untuk partisi “Manual” dan “Shell” akan saya jelaskan di artikel mendatang insya Alloh.
Kemudian masih pada urusan partisi harddisk, karena harddisk yang kita gunakan menggunakan harddisk virtual dan kita tidak membutuhkan installasi sistem operasi lain maka pilih saja “Entire Disk” untuk menggunakan seluruh dari partisi yang ada untuk FreeBSD.
Setelah itu kita diminta untuk mereview ulang hasil pilihan kita. Di tempat saya tertera tiga buah partisi, freebsd-boot, freebsd-ufs, freebsd-swap. Sekali lagi tidak jauh berbeda dengan GNU/Linux. Langsung saja pilih “Finish”. Setelah itu akan muncul konfirmasi maka pilihlah “Commit”.
Setelah kita memilih “Commit” kemudian akan muncul proses partisi harddisk.
Setelah proses selesai kita diminta untuk memasukkan username dan password dari root. Seperti biasa dan sama dengan yang ada di GNU/Linux. Silahkan dimasukkan.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih ethernet card / LAN card yang akan digunakan. Bawaan dari VirtualBox adalah Intel(R) PRO/1000. Silahkan dipilih dan klik “OK”.
Kemudian kita juga diminta untuk memasukkan dns name yang akan digunakan. Masukkan sesuai dengan provider internet yang anda gunakan.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih zona waktu. Jika anda tidak faham apa yang dimaksud dengan disini maka cukup dengan memilih “NO”.
Proses selanjutnya memilih negara. Pilih Indonesia dan klik “OK” dan kemudian pilih “Java & Sumatra” untuk zona waktunya.
Dipilihan selanjutnya kita diminta mencentang service apa yang berjalan ketika booting awal dari FreeBSD. Sementara centang semua dan pilih “OK”.
Dialog selanjutnya kita diminta apakah ingin mengaktifkan crash dumps?. Saran saya tidak perlu karena kita menggunakan FreeBSD sementara ini hanya untuk installasi dan bukan untuk develop pada lingkungan FreeBSD. Namun kalau anda ingin mengaktifkan juga tidak mengapa dengan tetap memperhatikan bahwa crash dumps membutuhkan space pada /var.
Kemudian kita diminta untuk memasukkan user yang akan menggunakan sistem operasi FreeBSD ini. User disini bukanlah user root tapi user biasa yang akan mengoperasikan. Silahkan dimasukkan sesuai dengan apa yang diminta.
Pada posisi ini FreeBSD kita sudah hampir selesai untuk diinstall. Kita diminta untuk mereview ulang pilihan-pilihan sebelumnya sebelum proses akhir installasi. Saran saya langsung pilih “Exit” dan klik “OK”.
Installasi telah selesai dijalankan kemudian pilih “No” untuk booting ke FreeBSD hasil installasi kita. Dan pilih “Reboot”.
Beginilah hasil dari installasi FreeBSD kita. Semoga kita bisa mendapatkan manfaat di dalamnya.
Di dalam beberapa literatur disebutkan bahwa sistem operasi ini merupakan turunan dari 4.4BSD. BSD yang merupakan kepanjangan dari Berkeley Software Development dikembangkan oleh CSRG (Computer Systems Reseach Group) dari Universitas Of California, Berkeley. Sebenarnya turunan dari 4.4BSD cukup banyak diantarany yang cukup saya kenal ada tiga. FreeBSD, OpenBSD dan NetBSD. SCO Unix maupun SunOS juga masih keturunan yang tidak jauh dan masih banyak lagi.