Mengenal Oracle VM VirtualBox
Oracle, Virtualization

Mengenal Oracle VM VirtualBox

Oracle VM VirtualBox atau biasa disebut dengan VirtualBox merupakan salah satu produk perangkat lunak yang sekarang dikembangkan oleh Oracle (sebelumnya dipegang oleh Sun Microsystem sebelum diakuisisi oleh Oracle). Perangkat lunak ini  berfungsi untuk melakukan virtualisasi sistem operasi. Untuk mengetahui apa itu virtualization/virtualisasi silahkan baca artikel Apa Itu Virtualization?.

Virtualbox telah mendukung banyak sistem operasi di dalamnya. Dari mulai yang biasa kita gunakan seperti Microsoft Windows hingga sistem operasi yang mungkin belum pernah kita dengar sebelumnya seperti QNX. Dan yang terpenting lagi dari Virtualbox ini adalah kita bebas untuk menginstallnya karena perangkat lunak ini bebas juga kita download dan kita modifikasi. Silahkan masuk ke www.virtualbox.org untuk mendownload perangkat lunak ini. Virtualbox merupakan jenis hypervisor type 2 (lihat artikel Apa Itu Virtualization?).

Saya termasuk pengguna setia dari Virtualbox. Walaupun sempat kecewa karena perangkat lunak ini sempat crash beberapa kali ketika mulai dipegang oleh Oracle awal-awal akuisisi. Mungkin tidak ada hubungannya secara langsung tapi buat saya seorang pengguna awam akan berfikir sederhana pada saat itu yakni Oracle sedang melakukan pembenahan disana-sini terhadap produk-produknya. Tapi alhamdulillah sekarang sudah relatif stabil.
Bagi anda pengguna GNU/Linux Ubuntu maupun turunannya bisa cukup menggunakan perintah apt untuk menginstall Virtualbox. Sebagaimana contoh berikut ini:

sudo apt-get install virtualbox

Setelah terinstall silahkan dijalankan VirtualBoxnya. Tampilan awal dari antarmuka VirtualBox yang saya install ialah sebagai berikut.

Anda akan melihat di bagian sebelah kiri dari VirtualBox terdapat beberapa baris nama sistem operasi yang telah saya install. Dari mulai Windows XP hingga FreeBSD ada disitu :). Secara bertahap akan saya jelaskan cara menjalankan VirtualBox ini yang pengoperasiannya sangat-sangat mudah sekali.
Pertama-tama tentukan apa yang akan anda install di VirtualBox. Sebagai contoh kita akan menginstall GNU/Linux Ubuntu. Maka langkah-langkah yang perlu dilakukan ialah sebagai berikut.

Pilih tombol “New” pada seperti pada gambar berikut ini

Kemudian akan muncul pop-up window dialog Create New Virtual Machine. Pilih “Next” hingga muncul pilihan untuk Virtual Machine (VM) dan OS Type yang akan diinstall. Masukkan “Name” dengan nama guest OS yang akan kita install. Kemudian pilih tipe OS yang akan diinstall, sebagai contoh “Linux”. Kemudian dari Linux ada beberapa distro yang dapat diinstall. Pilih “Ubuntu”.

Pilih “Next” dan akan muncul pemilihan jumlah memory yang akan digunakan untuk guest OS yang akan kita install. Pilihlah yang wajar misalkan 512 M.

Setelah itu pilih Next lagi untuk memilih Virtual Disk yang akan kita gunakan. Tercentang di awal “Boot Hardisk” dengan radio button ke “Create New hard disk”.

Langsung saja pilih Next dan Next lagi. Akan ada pilihan “Dynamically expanding storage” dan “Fixed-size storage”. Sebagai awal pilihlah “Dynamically expanding storage”.

Kemudian pilih Next kembali. Tentukan dimana anda akan menyimpan virtual hard disk anda. Kalau saya karena tidak ingin memenuhi hard disk internal maka biasanya saya taruh virtual hard disk di hard disk external (pilih icon pada lingkaran merah untuk mengubah tempat penyimpanan virtual hard disk kita). Sewaktu-waktu jika butuh kita tinggal colok. Kemudian tentukan jumlah besar virtual hard disk anda. Rekomendasi dari VirtualBox untuk menginstall sebesar 8GB. Namun bagi anda yang sudah memahami berapa jumlah default installasi sistem operasi yang biasa anda install maka anda dapat mengabaikan rekomendasi dari VirtualBox dan menentukan sendiri.

Kemudian pilih Next dan Finish. Pada posisi ini anda telah berhasil membuat virtual hard disk untuk menyimpan guest OS yang akan anda install nantinya.
Terakhir adalah mempersiapkan ISO dari GNU/Linux Ubuntu anda. Anda dapat mendownload ISO tersebut di beberapa tempat bisa coba dicari di google. Jika sudah ada maka langkah yang perlu anda lakukan ialah memulai untuk memasang ISO tersebut agar dapat diinstall.
Posisi virtualbox anda seharusnya sekarang berada pada posisi awal eksekusi. Selanjutnya pilih menu “File” => “Virtual Media Manager”. Disitu anda akan melihat ada tiga buah yakni “Hard Disks”, “CD/DVD Images”, “Floppy Images”.

Pilih tab kedua yang “CD/DVD Images”. Apa yang anda lihat di gambar yang saya posting ini adalah image-image dari sistem operasi yang saya punya. Kalau anda punya image sistem operasi dalam format iso bisa anda pasang disini dengan memilih tombol “Add” dan pilih dimana letak ISO anda agar dapat dideteksi oleh virtualbox ketika akan menginstall nanti. Setelah selesai pilih tombol OK di kanan.

Masih pada posisi awal. Pilih guest sistem operasi yang sudah anda persiapkan sebelumnya. Dan di bagian kanan window pilih “Storage” sebagaimana muncul gambar berikut

Jika anda perhatikan gambar logo icon CD masih tertulis “empty”. Itu menunjukkan bahwa image dari sistem operasi yang sudah anda pasang tadi belum masuk ke virtual CDROM. Ibaratnya kita sudah punya CD installer untuk install sistem operasi akan tetapi CD tersebut belum dimasukkan ke dalam CDROM. Untuk dapat memasukkan image ISO tersebut ke dalam virtual CDROM maka anda dapat melakukannya dengan satu diantara dua pilihan. Pertama dengan menekan tombol warna kuning (icon dengan tanda merah) seperti yang ada di gambar atau dengan memilih pada drop down box di sebelah kirinya yang bertuliskan “CD/DVD Device”. Setelah itu pilih “OK” dan silahkan mulai diklik tombol “Start” di tampilan awalnya.
Selamat menginstall.

Oracle

How To Install Oracle 11g Release 2 On Oracle Enterprise Linux 5.5

Pada artikel berikut How To Install Oracle 11g Release 2 On Oracle Enterprise Linux 5.5 akan dijelaskan beberapa hal yang baru. Bagi yang tidak memiliki Oracle 11g bisa menggunakan Oracle 10g untuk tutorial How To Install Oracle 10g On Ubuntu 10.04 dapat merujuk di artikelku sebelumnya. Oracle memang keren, kali ini di Oracle 11g Release 2 (11gR2) mengalami perkembangan di sisi tampilan dan penanganan permasalahan ketika menginstall. Sebelum menginstall ada beberapa kondisi yang seperti biasa, perlu dipenuhi diantaranya yang cukup “krusial” :
1. Minimum RAM 2 Giga
2. Minimum SWAP 4 Giga

Hardware requirement pada saat installasi:
1. IBM Rackmount Server Seri X3250 M2
2. VMWare ESXi 4.0

Kali ini sedikit berbeda hardware requirementnya karena jelas tidak mungkin berjalan di IBM Thinkpad yang kupunya. Untuk requirement yang lain di sisi software dapat anda searching di google dan sudah sangat banyak. Silahkan simak video berikut untuk mengetahui lebih detil How To Install Oracle 11g Release 2 On Oracle Enterprise Linux 5.5.

Bagi yang tertarik mengkoneksikan antara python dengan Oracle untuk pengembangan lebih lanjut bisa melihat artikelku pada Connecting To Oracle Database Using cx_Oracle On Python.

Oracle, Python

Connecting To Oracle Database Using cx_Oracle On Python

Mungkin ini pernah ditulis dulu cuma hilang ya sudah tidak ada salahnya aku tulis ulang. Posisi sementara hardware yang sedang kugunakan masih sama :

1. IBM Thinkpad Z61t Intel Centrino Duo
2. RAM 1 GB

Kebutuhan software:

  1. cx_Oracle (http://sourceforge.net/projects/cx-oracle/files/)
  2. Oracle Database tentunya dalam hal ini saya masih menggunakan versi 10.2.0
  3. Python 2.6
  4. Sabily / Ubuntu 10.4.1

Langkah-langkah:

  1. Dengan menggunakan user oracle, download cx_Oracle dari situsnya
  2. Extract file tar.gz tersebut
  3. Jangan lupa ketika akan menginstall diusahakan environment ORACLE_HOME sudah siap. Bisa dicek dengan mengetikkan kode berikut di bash shell anda. “echo $ORACLE_HOME” (tanpa petik). Jika belum segera diset dengan cara yang simpel juga pada bash shell anda dengan user oracle ketikkan “export ORACLE_HOME=/u01/app/oracle/product/10.2.0” (tanpa petik) dalam hal ini angka 10.2.0 sesuaikan dengan installasi Oracle anda
  4. Masuk ke direktori hasil extract file tar.gz cx_Oracle, ketikkan “cd cx_Oracle-5.0” (tanpa petik)
  5. Ketikkan berikut di bash shell anda, “python setup.py build” (tanpa petik)
  6. Setelah itu akan muncul proses kompilasi. Setelah selesai ketikkan “python setup.py install” (tanpa petik). Maka file cx_Oracle akan berhasil dikompilasi namun belum tersimpan di folder library python (pada /usr/local/lib/python2.6/dist-packages)
  7. Setelah berhasil silahkan dicoba koneksi dengan cara yang tertera pada video youtube berikut ini

Bagi yang ingin mengetahui bagaimana cara installasi Oracle 10g pada Ubuntu bisa merujuk pada artikelku sebelumnya How To Install Oracle 10g Release 2 On Ubuntu 10.04.1 Lucid Lynx 32 bit. Atau bagi yang menggunakan Oracle 11g bisa merujuk pada artikel ini How To Install Oracle 11g Release 2 On Oracle Enterprise Linux 5.5

** PERHATIAN **
Perlu diingat bahwa untuk sementara ini Ubuntu tidak di support oleh Oracle, oleh karena itu jika anda menggunakannya untuk production server maka lebih baik gunakan OS yang memang direkomendasikan oleh Oracle seperti Oracle Enterprise Linux atau CentOS atau RedHat.

Oracle, OS, Ubuntu

How To Install Oracle 10g Release 2 On Ubuntu 10.04.1 Lucid Lynx 32 bit

Assalamu ‘alaykum,

Alhamdulillah akhirnya aku bisa kembali “menulis” tutorial lagi di blog ini. Masih seputar installasi Oracle 10g di GNU/Linux. Sesuai dengan judulnya How To Install Oracle 10g Release 2 On Ubuntu 10.04.1 Lucid Lynx 32 bit akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana tata cara install Oracle 10g pada Linux Ubuntu. Rujukan artikel ini bisa dilihat di ObsessiveCoder, requirement yang digunakan pada hardware dan softwarenya sedikit berbeda. Tadinya mau install yang versi 11g tapi dikarenakan tidak muncul ketika create database maka sementara aku coba dulu di 10g.

Requirement Hardware:
1. Intel Centrino Duo
2. RAM 1 Giga
3. IBM Thinkpad Seri Z61t

Requirement Software:
1. Sabily 10.4 Manarat / Ubuntu 10.04 Lucid Lynx 32 bit
2. Oracle Database 10g Release 2 (kalau yang masih takut bisa coba yang versi Express Edition)

Part 1 – How To Install Oracle 10g Release 2 On Ubuntu 10.04.1 Lucid Lynx 32 bit

Maaf, untuk yang bagian 2 ini mungkin gambarnya ada yang tidak terlihat, mungkin karena software perekamnya yang kurang beres. Tapi ketika kita menginstall insya Alloh akan tetap terlihat dengan baik. Kasus ini mirip dengan yang 11g bedanya yang 11g benar-benar tidak kelihatan ketika create database

Part 2 – How To Install Oracle 10g Release 2 On Ubuntu 10.04.1 Lucid Lynx 32 bit

** PERHATIAN **
Perlu diingat bahwa untuk sementara ini Ubuntu tidak di support oleh Oracle, oleh karena itu jika anda menggunakannya untuk production server maka lebih baik gunakan OS yang memang direkomendasikan oleh Oracle seperti Oracle Enterprise Linux atau CentOS atau RedHat.

Oracle

Oracle 11 g Enterprise Manager

Oracle Enterprise Manager (EM) yang loading sangat lambat solusinya dapat menjalankan “nscd”. Program nscd adalah sebuah program “name service cache daemon”.

Setelah menjalankan nscd ternyata muncul pesan “Enterprise Manager cannot connect to database instance….” solusinya dengan mengecek username DBSNMP dan SYSMAN anda. Bisa jadi beberapa kemungkinan diantaranya passwordnya telah expire. Untuk mengeceknya lakukan query sebagai berikut:

SQL> select username,account_status,expiry_date from dba_users where username=’DBSNMP’;

lakukan pula dengan user SYSMAN

SQL> select username,account_status,expiry_date from dba_users where username=’SYSMAN’;

Jika ada pesan “EXPIRED” berarti anda harus mengaktifkan user tersebut. Lakukan perintah berikut untuk mengaktifkan kembali:

SQL> alter user DBSNMP identified by dbsnmp;

Hal yang sama juga dilakukan dengan user SYSMAN karena dua user tersebut yang bertanggung jawab dalam menjalankan Enterprise Manager.

SQL> alter user SYSMAN identified by sysman;

Biar gak stres harus ganti password terus kalau expired anda bisa lakukan perintah berikut:

SQL> alter profile default limit password_life_time unlimited;

Semoga bermanfaat