Mengenal Ports Pada FreeBSD

Setelah membahas sedikit tentang sistem packaging dengan APT pada GNU/Linux Lubuntu, tidak ada salahnya saya jelaskan juga sistem packaging pada sistem operasi keluarga BSD. Untuk artikel kali ini FreeBSD menjadi pilihan utama dan pertama saya, alasannya karena saya sendiri pernah bermain-main cukup lama dengan sistem operasi ini yang cukup terkenal powerfull untuk server. Saya masih ingat awal-awal sebelum Mengenal FreeBSD sistem operasi yang saya gunakan ialah GNU/Linux RedHat dan GNU/Linux Slackware. Sempat juga mencicipi GNU/Linux Mandrake tapi sama saja antara Mandrake (sekarang Mandriva) dan RedHat kurang memuaskan bagi saya secara pribadi. Adapun penggunaan Slackware pada saat itu memberikan kesan tersendiri karena sifat dari GNU/Linux Slackware yang clean dan simpel.

Tidak selang beberapa lama saya kemudian mengenal yang namanya FreeBSD. Pada saat itu awal perkenalan dengan FreeBSD versi 5 kemudian versi 6. Bermain-main dengan PF dan IPFW merupakan salah satu favorit saya karena melibatkan kompilasi kernel untuk mengaktifkannya. Cukup ekstrem pada saat “itu karena salah dalam memberikan parameter kernel dapat mengakibatkan malfunction tidak bisa booting :). FreeBSD sangat powerfull jika kita bisa mengoptimalkannya sebaik mungkin. Sepertinya cukup dengan nostalgianya kita akan bahas konsepnya yang menurut pemahaman saya (CMIIW) menjadi salah satu contoh sistem repositori bagi sistem operasi-sistem operasi yang bersifat open source lainnya.
Pada hakekatnya konsep yang dibawa oleh FreeeBSD tidak jauh berbeda dengan konsep APT maupun Yum dan Portage. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pembahasan masing-masing dari sistem tersebut akan dibahas lebih lanjut di artikel mendatang.

Untuk lebih mudahnya sebagai awal mula mengenal ports  akan saya jelaskan cara installasi via ports pada FreeBSD. Sebagai root, arahkan direktori anda ke /usr/ports seperti pada gambar di bawah ini kemudian masukkan perintah “ls”. Anda akan melihat beberapa kumpulan direktori. Direktori-direktori tersebut merupakan wadah bagi perangkat lunak-perangkat lunak yang ada yang dikumpulkan sesuai dengan jenis perangkat lunaknya.

    Perlu diperhatikan, bahwa di dalam direktori tersebut tidak berisi perangkat lunak yang kita install tapi hanya berisi meta datanya saja. Dimana dengan meta data tersebut paket-paket perangkat lunak di download, di konfigurasi untuk persiapan installasi kemudian dikompilasi dan baru setelah itu diinstall.
Kita akan coba install salah satu paket perangkat lunak. Sebagai contoh kita akan install teks editor bernama “nano”. Nano ini berada di direktori editors. Silahkan pindah ke direktori berikut /usr/ports/editors/nano.

    Bagaimana cara installnya?. Lakukan perintah sebagai berikut (perlu diperhatikan bahwa anda harus berada di folder yang tadi yakni /usr/ports/editors/nano).

    make install clean

    Seperti pada gambar diatas sebelum paket nano dikompilasi ternyata nano membutuhkan dua buah library gettext dan libiconv. Maka secara otomatis akan mengambil gettext tersebut dan mengkompilasinya terlebih dahulu. Kemudian setelah itu mengambil libiconv untuk dikompilasi juga sebagaimana dengan gettext.

    Ada lima langkah yang berjalan untuk masing-masing paket ketika akan diinstall. Pertama ialah download paket, kemudian ekstrak, konfigurasi installasi, kompilasi dan kemudian baru dilakukan installasi.

Setelah kedua paket tersebut terinstall barulah kemudian install nano. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses kompilasi dan installasi tergantung kecepatan komputer kita.

Nah, untuk memastikan bahwa nano berhasil kita install, ada cara yang dapat digunakan untuk mengecek. Pertama dengan langsung mengetikkan nano pada command line (shell) atau yang kedua mengecek paket yang terinstall dengan perintah.

pkg_info

    Atau bisa juga dengan langsung mengetikkan sebagai berikut

        pkg_info | grep nano

Pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana kita bisa mengetahui atau mencari sebuah perangkat lunak yang kita inginkan masuk ke dalam kelompok atau grup folder yang ada?. Ada langkah yang dapat dilakukan diantaranya ialah dengan memasukkan perintah sebagai berikut (ingat posisi anda ketika memasukkan perintah dibawah ini harus pada folder /usr/ports)

make search name=nano

Dari situ kita dapat melihat daftar paket-paket perangkat lunak yang akan kita install masuk ke dalam kelompok yang mana. Kita dapat melihat pada parameter “Path: /usr/ports/editors/nano”
Pertanyaan yang muncul selanjutnya ialah bagaimana kita update dari direktori ports ini. FreeBSD memberikan beberapa alternatif solusi untuk update meta data yang terdapat pada ports. Salah satunya dengan menggunakan program yang bernama csup (dulu bernama cvsup). File konfigurasi dari update ports ini terdapat pada /usr/share/examples/cvsup/ports-supfile.
Silahkan buka file tersebut dengan menggunakan teks editor nano yang telah kita install tadi. Di dalamnya terdapat beberapa pilihan untuk update. Ubah parameter “*default host=CHANGE_THIS.FreeBSD.org” ke “*default_host=cvsup.FreeBSD.org”.

Kita bisa update keseluruhan atau misalkan seperti saya sebagai contoh hanya akan meng-update ports-base. Di bagian parameter “ports-all” silahkan anda comment terlebih dahulu. Kemudian uncomment pada bagian parameter ports-base. Contoh sebagai berikut.

    Jangan lupa disimpan dengan menekan tombol Ctrl+O setelah selesai mengedit. Setelah itu lakukan perintah berikut.

    csup -L 2 -h cvsup.freebsd.org /usr/share/examples/cvsup/ports-supfile.

Demikian perkenalannya semoga dapat bermanfaat.