Back then before I choose FreeBSD as my favourite operating system for server and Ubuntu for my desktop, Gentoo become my favourite one. The most optimize operating system because its compiling from the source based on our processor, very light and faster boot and we can freely and manually tuning it with our likes. I don’t have to worry for slow bandwidth because I works in ISP. Almost every week I’m updating my kernel and apply the most stable one or I feel seem stable (I’m not measuring with any parameter, please don’t follow my example).
Pada artikel sebelumnya kita telah sedikit mengenal tentang FreeBSD. Supaya tidak menjadi penasaran yang berkelanjutan ada baiknya kita juga mengenal cara installasi dari FreeBSD. Seperti biasa saya tetap menggunakan VirtualBox untuk menginstallnya. Bagi anda yang memiliki pc server yang menganggur alangkah baiknya bisa dicoba secara langsung.
Settingan pada VirtualBox untuk installasi menggunakan RAM sebesar 128M. Silahkan anda boleh melebihkan besar RAM sesuai dengan keinginan asalkan tetap pada batas yang wajar. Silahkan download file ISO dari FreeBSD 9 di situs freebsd.org karena saya menggunakan FreeBSD 9 untuk contoh installasi ini.
Langkah pertama seperti biasa anda bisa load ISO image dari FreeBSD 9 atau anda juga bisa menggunakan CD yang sudah anda burning sebelumnya. Kemudian load ISO image atau CD tersebut hingga muncul tampilan sebagai berikut
Biarkan proses tersebut berjalan hingga muncul pilihan seperti pada berikut ini.
Pada pilihan-pilihan yang ada sementara anda tidak perlu memilih konfigurasi yang lain. Anda cukup langsung menekan tombol enter pada keyboard sehingga dapat berjalan proses selanjutnya.
Setelah proses berjalan kemudian kita akan dihadapkan dengan sambutan dari installer FreeBSD. Kita diminta untuk memilih salah satu dari tiga pilihan, “Install”, “Shell”, “Live CD”. Langsung saja pilih “Install”.
Setelah itu kita diminta untuk memasukkan hostname dari sistem operasi yang akan kita install. Disini saya memasukkan “freshbee” sebagai nama hostnamenya. Kemudian pilih OK.
Pada kotak dialog selanjutnya kita diminta untuk menginstall komponen yang diperlukan. Pada FreeBSD 9 dikenalkan 4 sistem komponen yang bisa diinstall. Karena saya tidak membutuhkan game untuk sistem operasi ini maka saya centang semua pilihan kecuali game. Kemudian pilih OK kembali.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih metode dalam partisi harddisk. Terdapat 3 pilihan utama partisi, “Guided”, “Manual” dan “Shell”. Saran saya bagi kita yang masih pemula untuk memilih “Guided” pada metode partisi yang akan digunakan. Untuk partisi “Manual” dan “Shell” akan saya jelaskan di artikel mendatang insya Alloh.
Kemudian masih pada urusan partisi harddisk, karena harddisk yang kita gunakan menggunakan harddisk virtual dan kita tidak membutuhkan installasi sistem operasi lain maka pilih saja “Entire Disk” untuk menggunakan seluruh dari partisi yang ada untuk FreeBSD.
Setelah itu kita diminta untuk mereview ulang hasil pilihan kita. Di tempat saya tertera tiga buah partisi, freebsd-boot, freebsd-ufs, freebsd-swap. Sekali lagi tidak jauh berbeda dengan GNU/Linux. Langsung saja pilih “Finish”. Setelah itu akan muncul konfirmasi maka pilihlah “Commit”.
Setelah kita memilih “Commit” kemudian akan muncul proses partisi harddisk.
Setelah proses selesai kita diminta untuk memasukkan username dan password dari root. Seperti biasa dan sama dengan yang ada di GNU/Linux. Silahkan dimasukkan.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih ethernet card / LAN card yang akan digunakan. Bawaan dari VirtualBox adalah Intel(R) PRO/1000. Silahkan dipilih dan klik “OK”.
Kemudian kita juga diminta untuk memasukkan dns name yang akan digunakan. Masukkan sesuai dengan provider internet yang anda gunakan.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih zona waktu. Jika anda tidak faham apa yang dimaksud dengan disini maka cukup dengan memilih “NO”.
Proses selanjutnya memilih negara. Pilih Indonesia dan klik “OK” dan kemudian pilih “Java & Sumatra” untuk zona waktunya.
Dipilihan selanjutnya kita diminta mencentang service apa yang berjalan ketika booting awal dari FreeBSD. Sementara centang semua dan pilih “OK”.
Dialog selanjutnya kita diminta apakah ingin mengaktifkan crash dumps?. Saran saya tidak perlu karena kita menggunakan FreeBSD sementara ini hanya untuk installasi dan bukan untuk develop pada lingkungan FreeBSD. Namun kalau anda ingin mengaktifkan juga tidak mengapa dengan tetap memperhatikan bahwa crash dumps membutuhkan space pada /var.
Kemudian kita diminta untuk memasukkan user yang akan menggunakan sistem operasi FreeBSD ini. User disini bukanlah user root tapi user biasa yang akan mengoperasikan. Silahkan dimasukkan sesuai dengan apa yang diminta.
Pada posisi ini FreeBSD kita sudah hampir selesai untuk diinstall. Kita diminta untuk mereview ulang pilihan-pilihan sebelumnya sebelum proses akhir installasi. Saran saya langsung pilih “Exit” dan klik “OK”.
Installasi telah selesai dijalankan kemudian pilih “No” untuk booting ke FreeBSD hasil installasi kita. Dan pilih “Reboot”.
Beginilah hasil dari installasi FreeBSD kita. Semoga kita bisa mendapatkan manfaat di dalamnya.
Di dalam beberapa literatur disebutkan bahwa sistem operasi ini merupakan turunan dari 4.4BSD. BSD yang merupakan kepanjangan dari Berkeley Software Development dikembangkan oleh CSRG (Computer Systems Reseach Group) dari Universitas Of California, Berkeley. Sebenarnya turunan dari 4.4BSD cukup banyak diantarany yang cukup saya kenal ada tiga. FreeBSD, OpenBSD dan NetBSD. SCO Unix maupun SunOS juga masih keturunan yang tidak jauh dan masih banyak lagi.